Pergantian pimpinan tentunya bertujuan untuk penyegaran, perubahan, adanya ide2 baru yang muncul, semangat baru dll. Dan itulah yang kami harapkan selaku staff biasa ini, kurang lebih sudah 1 bulan beliau menjabat terjadi perubahan yang besar2ran, kita jadi produktif, kompak, penataan ruangan menjadi lebih bagus, sistem komputerisasi lebih modern, ide2 beliau sangat brilian jauh melampaui pimpinan kami yang terdahulu. Beliau juga menerapkan sistem kebersamaan atau kekeluargaan, penataan ruangan / kantor beliau meminta partisipasi dari kami bukan semata itu tanggung jawab para tukang,katanya supaya ada rasa memiliki.Tapi ada satu yang membuat saya jengkel adalah pimpinan saya berjiwa juragan, artinya apa2 harus terlayani sampai hal2 yang sepele, misalnya hanya sekedar membuka pintu, menutup laptop, buka pintu mobil de el el. Saya juga menyadari kalau saya ini masi orang kecil sekedar istilahnya “gedibal” (basa jawa yang berarti sampah atau tanah liat yang melekat pada kaki). Tapi tolong kalau hal2 sepele macam tu masih juga nyuruh orang laen apa ga mental juragan namanya ?.
Karna pribadi saya, selama itu masi bisa dikerjakan sendiri,maka saya kerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain. Dan memang begron pimpinan saya tersebut memang dari keluarga yang berkecukupan jadi sudah terbiasa dilayani dari kecil, apa2 sudah ada , minta apa dikasi.
Temo apapun itu bapak memang de bes kok, sungguh kami merasakan perubahan suasana kepemimpinan bapak, en temen2 yang laen juga setuju pendapat saya tersebut. Akhiru kalam ila aina anta ? loh kok ga nyambung ?
He he he…wassalam
Judul diatas bagi saya sangat luar biasa, karena dunia internet ternyata banyak memberi saya perubahan. Apa yang ga ada di internet ? semuanya tersedia berita, politik, komunitas, informasi,download video, gambar de el el, yang semula saya ga tau jadi tau, saya ngerasa kok tambah pinter ya …..??? (pinter ngenet makasudna kalau matematika tetep melah…).
Memang ada sisi positif dan negatifnya, positifnya ya seperti itu tadi kalau negatifnya kadang terjerumus nengok yang enggak2 ( he7…he…8 ), lupa sholat, mandi, boros rokok. Tapi bagi saya tetep banyak positifnya kok, saya jadi bisa membuat blog (meskipun masi lum maksimal), ibarat bayi umur 5 bulan tentu lum bisa belari harus melalui proses tengkurap, merangkak, berdiri dst.
Dan itu berdampak positif pada kerja saya di kantor contohnya : laptop pimpinan saya katanya terasa lambat, maka disuruhlah saya untuk meng analisa dan dalam waktu ya ga begitu lama bukan sulap bukan sihir laptop beliau kembali normal bahkan lebih laju dari sebelumnya. Trik untuk mempercepat booting, star up dan shutdown windows xp silahkan baca disini.
Contoh lagi pimpinan saya mengeluh katanya program coreldraw x4 nya masi versi trial, bisa ga kamu bikin coreldraw x4 jadi yang full version ? aman pak sini biar saya pasang. N walhasil coreldraw x4 beliau jadilah yang full version, untuk download coreldraw x4 full version baca petunjuknya disini.
Satu lagi pimpinan saya minta supaya downloadnya cepat macam mana ? (kebanyakan minta yach he he), aman pak sini saya pasangkan IDM 5.14 full version, dan misi ini sukses juga. Untuk download IDM 5.14 full version+free+patch klik disini.
Pimpinan saya jadi sumringah, “besok gajimu saya naekken”, lalu saya jawab “saya ga perlu naek gaji pak, yang saya butuh adalah pengertian dari bapak”, loh makasudnya…..?, “ya pas saya lagi butuh duwit mohon bapak mengerti, pas saya lagi bokek mohon bapak juga mengerti”, “SONTOLOYO…..!!! podo ae sami mawon” he he he.
Judul diatas bukan untuk mem provokasi, tapi banyak kita temukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sekolah tinggi2 tidakla menjamin akan dapat pekerjaan dengan mudah (khusus di
Banyak sarjana kita yang statusnya hanya “karyawan” not “ boss or big boss, yang jadi bos hanya tamatan SD atau malah ga tamat SD atau bukan sarjana. Kalau menurut saya titel tidaklah penting, yang harus kita punyai adalah skill bukan sikel ( sekali lagi ini hanya pendapat saya lhooo, anda berpendapat laen silahken ), contoh yang sekolah rendah tapi bisa sukses dibidangnya buaaanyyaaakk sekallllli (anda cari sendiri saja bisa dari koran majalah n internet).
Tung Desem Waringin menulis dalam bukunya kurang lebih begini “ pada umumnya kalau orang dikasih uang 10 jt langsung berpikiran “akan saya belikan apa ?”,” akan saya belanjakan kemana ?” dsb, betul tidak ? (karena saya juga begitu pada awalnya). Tapi mari kira rubah mindset kita tersebut menjadi “ bagaimana caranya uang tersebut menjadi 20 juta, 30 juta dst.
Ya intinya jangan berpikiran konsumtif, berwira usaha lah supaya uang tersebut beranak pinak atau di sedekah
